Selasa, 07 April 2015

Contoh Drama Anak Sekolah

Contoh naskah drama anak sekolah dibawah ini adalah naskah dialog drama untuk dimainkan oleh
 5 orang pemeran.

Untuk Anda yang sedang membutuhkan contoh skrip drama anak sekolah untuk 5 orang pemain,
 silakan simak contoh dibawah ini. Semoga berguna bagi Anda.

Judul:Nasehat Seorang Sahabat
Tema:Sosial
Jumlah pemeran:5 orang
Penokohan/karakter:Irma;Baik dan suka menasehati
Sandi;Baik dan peduli sama teman
Yoga;Kurang grigat dalam belajar
Nirmala;Baik (ibu Yoga)
Ilham;Suka bermain berlebihan

Siang itu sepulangnya Irma dari sekolah dia kemudian mengajak Sandi untuk berkunjung kerumah Yoga.
 Yoga tidak masuk sekolah, namun tidak ada surat izin sakit.


Dialog Drama

Irma:
Sandi, kita main kerumah Yoga yuuk!

Sandi:
Emang kamu mau ngapai kerumahnya si Yoga?

Irma:
Kan tadi dia tidak masuk sekolah, dan dia juga nggak ada ngasih surat izin sama bu guru. Jadi, aku mau
 tahu dia tuh kenapa kok nggak masuk sekolah.

Sandi:
Oh gitu.. ya sudah, ayukk.

Irma dan Sandi lantas bergegas kerumahnya Yoga untuk mencari tahu apakah temannya tersebut sakit
atau kenapa.

Assalamu'alaikum... (suara Irma),, Wa'alikum Salam (Yoga menjawab salam Irma). Yoga kemudian 
menyuruh Irma dan Sandi untuk masuk rumah.

Yoga:
Eh.. kalian.. ada apa? kok tumben kamu kerumahku?

Irma:
Oya Ga, kenapa kamu tadi tidak masuk sekolah? kamu juga nggak buat surat izin, itu kan bolos namanya?!

Sandi:
Iya, Ga.. emang kamu kemana? aku pikir kamu lagi sakit, tapi ini aku lihat kamu juga baik-baik aja.

Yoga:
Oh.. maaf, aku emang nggak sakit kok. Aku tu tadi bangunnya molor, masak aku mau pergi 
sekolah orang bangunku aja sudah jam 9-an.

Irma:
Emang kamu abis darimana kok sampai molor?

Yoga:
Semalem aku abis main dari tumah temenku. Saking asyiknya sama mereka, aku lupa kalau udah 
jam 4 pagi. Abis itu aku pulang, dan jam 5 aku langsung tidur.

Sandi:
Kamu main ampe jam segitu?! Gila kamu, Ga. Harusnya kamu tu kan mikir kalau paginya kamu 
harus masuk sekolah. Gimana kamu nggak molor kalau tidurnya aja jam 5.

Irma:
Yoga, kamu lain kali nggak boleh kayak anak kecil. Ingat, kamu harus fokus sama pelajaran.
 Main sih boleh aja, tapi kamu kan harus tidur tepat waktu supaya nggak bangun kesiangan.

Tidak lama kemudian, Ilham (teman Yoga) datang. Assalamu'alaikum (suara Ilham tedengar didepan pintu).

Yoga:
Eh, kamu Ham,, ada apa?

Ilham:
Eh.. aku mau ngajak kamu main nih. Kamu nggak lagi ada acara kan?

Yoga:
Nggak ada, emang mau kemana sih?

Belum sempat Ilham menjawab, Irma pun lantas menyaut dan menasehati si Ilham supaya 
tidak suka mengajak Yoga main samapai larut.

Irma:
Ilham, kamu temannya Yoga, kan?

Ilham:
Ya iyalah, emang kenapa?

Irma:
Nah, kalau kamu tuh temannya Yoga yang baik, kamu mestinya punya rasa peduli sama dia. 
Lain kali kalau main itu jangan sampai pagi. Kalau kalian mainnya sampai pagi, alhasil keesokan 
harinya nggak masuk sekolah karena bangunya telat.

Ilham:
Bener juga sih kata kamu, tapi masalahnya kalau lagi main gitu kita nggak ingat waktu lagi, 
udah kebawa suasana.

Sandi:
Kebawa suasana sih boleh, tapi kan harus ada batasannya. Ingat, belajar itu penting untuk
 masa depan kamu kelak.

Ilham hanya bisa berdiam diri dan kemudian menganggukkan kepalanya. "Benar juga apa yang 
mereka bilang ini, gimana aku mau lulus dengan nilai bagus kalau belajar aja nggak konsisten"
 (bisik Ilham dalam hati).

Ilham:
Ok deh, makasih atas saran kalian. Setelah ini aku akan mencoba lebih care lagi dengan waktu belajarku.

Setelah hampir 15 menit ngobrol, kemudian mamanya Yoga datang (Nirmala). Nirmala merasa 
senang, karena teman-teman anaknya pada datang kerumah Yoga yang biasanya sepi.

Nirmala:
Eh.. kok pada ngumpul semua disini? tumben anak-anak.. tante senang deh kalau lihat rumah 
tante rame kayak gini.

Yoga:
Oh.. ini ma, Irma sama Sandi risau soalnya aku tadi nggak masuk kelas.

Irma/Sandi:
Iya tante, aku cuman mau mastiin kalau Yoga nggak kenapa-kenapa.

Nirmala:
Tadi pagi tante itu sudah bangunin dia, tapi dianya kelihatan capek banget. Ya tante jadinya 
nggak tega. Tapi, lain kali kalau dia main lagi sampai pagi, tante akan kasih dia hukuman, 
karena kalau dibiarin terus-terusan entar sekolahnya jadi nggak karuan.

Sandi:
Iya, bener itu tante.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar